banner 728x250

Oknum Legislator Demokrat Diduga Membelot Saat Pilkada Melawi, Mulyadi : Sebagai Paslon Kami Kecewa!

MELAWI seputarkapuas.id,
Pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Melawi yang dihelat 9 Desember 2020 lalu.
Internal Partai Dekmokrat kembali diterpa kabar tak sedap. Beredar kabar, anggota DPRD Melawi dari Demokrat bernisial YS diduga membelot terhadap Pasangan Calon yang diusung partainya bersama partai Gerindra dan Hanura.

Rekaman suara yang diduga suara YS dengan salah satu tim sukses dari Paslon lain berdurasi 5 menit 7 detik itupun beredar luas dikalangan masyarakat Kabupaten Melawi
Yang berisi tentang pembocoran informasi saksi dan situasi internal Paslon Henny Dwi Rini dan Mulyadi menjelang hari pencoblosan 9 Desember 2020.

Mulyadi, Calon Wakil Bupati Melawi yang diusung Partai Demokrat , Gerindra dan Hanura itupun angkat bicara menanggapi hal tersebut.
Ia mengaku sudah mengetahui dan mendengar langsung rekaman suara YS yang beredar luas.

“Rekaman suara (YS,red) yang beredar itu, saya sudah ada dapat lima hari setelah pilkada Melawi digelar. Dan tentu, sebagai Paslon Kami sangat kecewa,” ungkap,  Mulyadi, ketika dikonfirmasi media, Jumat (29/1/2021).

Atas peristiwa tersebut paslon Henny-Mulyadi menyayangkan sikap salah seorang oknum kader Demokrat tersebut, yang tentunya sangat bertentangan dengan instruksi partainya.

“Kita kan berharap bahwa  Demokrat itu kan memang sudah ada memerintahkan pada kadernya, Supaya Memperjuangkan pasangan calon yang diusung. Mereka (Demokrat,red) satu kursi kan,” katanya.

Dikatakannya, Intruksi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono sudah jelas, agar seluruh kadernya tampil All Out pada Pilkada. Bahkan sampai menurunkan tim Satgas Pilkada dari DPP Demokrat ke daerah.

“Nah itu kan berharap supaya Demokrat solid,Semua kadernya all out,” timpalnya.

Iapun berharap dan meminta kepada pihak DPP Partai Demokrat agar  menyikapi persoalan tersebut.
Karena ini menyangkut marwah partai (Demokrat,red) , sudah barang tentu memang harus mengambil langkah dan sikap tegas.

“Ini bukan persoalan suka atau tidak suka oknum yang bersangkutan, tapi ini menyangkut marwah partai, nama baik partai. Kalah menang itu urusan berbeda. Namun Kader harus menunjukan loyalitas kepada partainya,” jelas Mulyadi.

Jika persoalan ini tidak disikapi pihak DPP Demokrat, menurut Mulyadi tentu dikhawatirkan akan menjadi Bumerang bagi partai Demokrat kedepannya.

” Karena kalau tidak diambil sikap Ya, akhirnya jadi bumerang, artinya jadi kebiasaan menyimpang. karena dianggap tidak ada sangsi,” tegasnya.

Laporan Khas Redaksi