SANGGAU seputarkapuas.id,
Bupati Sanggau Paolus Hadi menyebut bahwa saat ini tidak ada warga Sanggau yang membuka lahan dengan cara membakar. Hal itu karena saat ini di Kabupaten belum masuk musim berladang.
“Saat ini tidak ada orang Sanggau yang melakukan aktifitas membakar ladang, karena memang belum musim berladang. Saya juga sudah sampaikan, jangan gunakan kesempatan musim kemarau ini lalu membakar dan itu tegas,” ujar Bupati ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (2/3).
Dikatakan PH, sapaan akrabnya, Kabupaten Sanggau bersama beberapa Kabupaten lain sudah ditetapkan sebagai darurat kabut asap. Atas dasar itu, Pemprov Kalbar juga menetapkan darurat kabut asap di Kalbar. Hal ini mengingat Kabupaten Sanggau sudah memasuki musim kemarau sehingga perlu kewaspadaan.
“Kami dari Forkompimda sudah menggerakan seluruh potensi yang kita miliki sesuai dengan tupoksi kita masing-masing untuk memantau Karhutla di Sanggau,” ungkap PH.
BPBD pun, lanjut Bupati dua periode itu, sudah Ia perintahkan untuk memberikan imbauan kepada Camat dan Kepala Desa untuk memastikan tidak ada warganya yang membuka lahan dengan cara membakar, meskipun saat ini belum masuk musim berladang.
“Kita sudah punya Peraturan bupati nomor 39 tahun 2020 yang mengatur tentang tata cara pembakaran lahan pertanian terbatas dan terkendali berbasis kearifan lokal. Artinya, itu diatur pada saat melakukan perladangan, dan saat ini tidak ada orang yang berladang,” terang PH.
“Sekali lagi saya tegaskan, kalau terjadi kebakaran hutan dan lahan dimusim ini, itu berarti ada kepentingan-kepentingan di luar peraturan Bupati. Personil di jajaran Forkompimda juga sudah melakukan patroli dan pengawasan mengantisipasi karhutla. Dan di Sanggau kemarin itu ada dua titik api dan itu sudah dimonitor langsung oleh Kodim bersama Polres,” imbuhnya.
Atasnama Pemerintah Kabupaten Sanggau, Bupati mengimbau masyarakat jangan menggunakan momen musim kemarau ini untuk membakar.
“Hati-hati dengan api karena dengan kondisi kemarau yang cukup kuat ini bisa saja menyebabkan kebakaran hutan dan lahan,” pungkas PH.
Laporan : Adi Noyan