SEKADAU seputarkapuas.id
Beberapa hari lalu, Kepada Desa (Kades) Nanga Pemubuh kecamatan Sekadau Hulu kabupaten Sekadau mendapatkan kritikan dari salah warganya melalui postingan di media sosial Facebook (FB).
Serinus, kades Nanga Pemubuh mengaku tidak terima dengan tudingan tersebut yang seolah-olah Pemerintah Desa Nanga Pemubuh pilih kasih dalam pelayanan kepada masyarakat.
Dia mengaku selama ini Pemerintah Desa Nanga Pemubuh telah memberikan pelayanan yang optimal. Dan tidak pernah melaksanakan pelayanan secara pilih kasih.
“Semua warga datang untuk berurusan ke kantor desa, kita layani dengan baik. Jika ada yang belum lengkap syaratnya kita minta dilengkapi dulu,” ujarnya pada Senin (15/11/2021) kepada media seputarkapuas.id melalui media whatsapp.
Terkait protes yang dilakukan salah seorang warganya bernama Yopita Yanti soal pelayanan di Kantor Desa Nanga Pemubuh. Menurut Serinus, Yopita memang ada ingin membuat Kartu Keluarga (KK) baru.
“Saudari Yanti udah lama pisah sama suaminya, tapi mereka belum cerai secara resmi. Dan hasil perkawinan mereka punya anak dua orang. Jadi 13 Oktober 2021 lalu, Yanti WA dengan Kaur TU dan Umum, dia menyuruh Kaur tersebut untuk membuat KK, atas nama Yupita Yanti sebagai Kepala Keluarga dan anaknya dua orang juga dimasukan dalam KK nya, sementara suaminya dihilangkan dari KK yang dibuat ,” kata Serinus.
Dari dasar tersebutlah kades Nanga Pemubuh belum menandatangani berkas pengantar KK baru saudari Yanti dan meminta saudari Yuspita Yanti bisa datang ke Kantor Desa untuk dijelaskan duduk perkaranya.
“Oleh karena itulah, saya belum menandatangani pengantar KK nya. Karena persyaratannya kurang atau Surat Cerainya belum ada. Kalau surat cerai ndak ada, otomatis di Disdukcapil ndak bisa menerbitkan KK Yanti,” tulisannya di pesan whatsapp.
“Saya sudah berpesan kepada Kaur TU dan Umum, supaya saudari Yanti datang ke Kantor Desa, biar saya bisa menjelaskan kepada dia. Kepada Kadus Emperarak juga saya sampaikan, agar beliau juga menyampaikan pesan saya kepada Yanti untuk datang ke Kantor Desa. Saudari Yupita Yanti adalah Penduduk Dusun Emperarak RT/RW. 03/01,” katanya.
Serinus juga mengatakan kalau dibilang dirinya pilih kasih dalam pelayanan, itu tidaklah benar.
“Kalau dia bilang saya dalam memberikan pelayanan pilih kasih kepada masyarakat itu tidak benar. Boleh nanya langsung masyarakat Desa Nanga Pemubuh,” tegasnya.
Ditegaskan, kepala desa dirinya tentu merasa dirugikan atas tudingan yang dilontarkan oleh Yopita di media sosial.
” Saya minta yang bersangkutan minta maaf secara terbuka, sebagai mana postingannya di akun FB miliknya,” pintanya.
Laporan: Suryadi