Sekadau, seputarkapuas.id – Pekan Gawai Dayak (PGD) di kabupaten Sekadau sudah dua tahun ini ditiadakan, karena pandemi Covid-19. Tahun 2022 ini Pekan Gawai Dayak di Kabupaten Sekadau dipastikan akan digelar.
Seperti diketahui, Gawai Dayak ini merupakan tradisi adat istiadat suku Dayak yang telah digelar sejak turun menurun. Yang merupakan wujud ungkapan rasa syukur atas terlaksananya panen padi.
Hal tersebut diungkap oleh Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) kabupaten Sekadau, Welbertus Willy saat dijumpai media seputarkapuas.id dikediamannya, Jumat (22/4/2022).
Willy mengatakan untuk tahun 2022 ini Pekan Gawai Dayak di Kabupaten Sekadau tetap akan dilaksanakan setelah dua tahun terakhir ditiadakan.
“Untuk Pekan Gawai Dayak di kabupaten Sekadau tahun ini pasti kita laksanakan, dan kita sudah membentuk panitianya, yang dulu sudah dibentuk tapi belum kita laksanakan karena pandemi covid-19. Pelaksanaan Gawai Dayak Kabupaten Sekadau tentunya akan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah dalam rangka pencegahan penularan covi-19, karena kita tau masyarakat sudah rindu akan suasana Gawai karena sudah dua tahun terakhir ditiadakan” kata Willy.
Terkait waktu pelaksanaan Pekan Gawai Dayak Kabupaten Sekadau, Willy mengatakan bahwa Pekan Gawai Dayak di kabupaten Sekadau akan dilaksanakan bulan Juli mendatang.
“Terkait waktu pelaksanaan, hari dan tanggal kita belum tetapkan, yang jelas akan kita laksanakan seperti biasa, yaitu dipertengahan bulan Juli 2022 mendatang,” ungkap Willy.
Lebih lanjut Willy mengatakan, khusus gawai di kampung-kampung pada tahun 2022 ini diperbolehkan tentunya juga dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Untuk Gawai di kampung-kampung, DAD kabupaten Sekadau memperbolehkan pelaksanaannya dengan catatan harus dan wajib menerapkan protokol kesehatan. Saya menyarankan kalau bisa Gawai di kampung-kampung bisa dilaksanakan satu desa serempak satu hari yang sama. Hal ini guna untuk mengurangi terjadinya kerumunan dan mencegah penyebaran covid-19, akan tetapi kalau tidak bisa diserentakkan, kita juga bisa memakluminya. Yang jelas pelaksanaannya dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
“Surat himbauan sudah kita buat, tinggal tunggu kita sebarkan ke DAD disetiap kecamatan dan diteruskan ke pengurus adat masing-masing kampung, serta nantinya akan kita sebarkan lewat media” tambah Willy.
Terakhir Ketua DAD ini menghimbu kepada seluruh masyarakat adat yang melaksanakan gawai dikampung-kampung untuk selalu menjaga keamanan supaya momen gawai bisa dirasakan.
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat adat yang melaksanakan gawai dikampung-kampung supaya selalu menjaga keamanan guna untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan,” tutup Willy.
Laporan: Suryadi